Perkembangan perikanan didukung potensi panjang garis pantai ± 5.700 Km dan luas laut mencapai 15.141.773,10 Ha. Potensi yang mendukung sector perikanan adalah Hutan Mangrove seluas ± 51.854,83 Ha (11 Spesies), terumbu karang sebanyak ± 160 jenis dari 17 famili, 42.685 rumah tangga perikanan, 808 Desa/Kelurahan pantai, jumlah 1.105,438 jiwa penduduk pantai, 194,684 orang nelayan (± 9,9 % dari jumlah Penduduk Desa Pantai) (BPS, NTT Dalam Angka Tahun 2012). Sumber daya laut sangat potensial untuk perikanan tangkap dan budidaya dengan arah pengembangan masing-masing yaitu: (i) Kawasan peruntukkan perikana tangkap, perikana budidaya dan pengolahan ikan tesebar diseluruh Kabupaten/Kota, (ii) pengembangan kawasan minapolitan untuk perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Kabupaten Suba Timur, Sikka, Lembata, Rote Ndao, Alor, Kota Kupang, dan (iii) pengembangan komuditas garam rakyat di Kabupaten Nagekeo, Ende, Kupang Tengah Utara, Kupang, lembata, dan Alor.

Potensi Perikana tangkap, terdiri dari: Potensi Lestari (MSY) 388,7 Ton/Tahun; jumlah ikan ekonomis: (1) Ikan pelagis (tuna, cakalang, tenggiri, laying, selar, kembung); (2) Ikan demersal (kerapu, ekor kuning, kakap, bambangan, dll); (3) komuditi lainnya: (lobster, cumi-cumi, kerang darah, dll).
Potensi Perikanan Budidaya, terdiri dari budidaya laut seluas 5.870 Ha (rumput laut, mutiara, kerapu) dengan potensi produksi mencapai 51.500 Ton/Tahun; budidaya air payau seluas 35,455 Ha (udang dan bandeng) dengan potensi produksi mencapai 36.000 Ton/Tahun; budidaya air tawar yang meliputi kolam air tawar seluas 8,375 Ha dengan potensi produksi mencapai 1,297 Ton/Tahundan mina padi seluas 85 Ha degan potensi produksi mencapai 85 Ton/Tahun.
Potensi Budidaya Rumput laut, kabupaten yang budidaya rumput lautnya telah berkembang yaitu: Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Sumba Timur dan Kabupaten Manggarai Barat. Komunitas rumput laut unggulan yang dibudidaya adalah Echeuma CoTonii, Eucheuma Sp, dan alga merah (red algae). Luas lahan potensial untuk budidaya rumput laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 250.000 Ton Kering/Tahun.
Potensi Sumber Daya Garam sangat potensial. Upaya peningkatan produksi garam nasional yang ditargetkan sampai tahun 2014 untuk mencapai swasembada garam di Indonesia pada umumnya dan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada khususnya mencapai 1,2 juta Ton, maka telah dicanangkan pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR). Dngan program ini, akan diberdayakana 119 Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) dengan jumlah anggota 939 petambak garam. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, melalui pelaksanaan PUGAR menargetkan peningkatan produktivitas lahan garam dari 60 Ton/Ha.
Potensi budidaya mutiara tersebar di beberapa kabupaten yaitu kabupaten Kupang: Tanjung Ledo, Pulau Kambing, Tanjung Kabate, Talasa dan Tablolong; Kabupaten Rote Ndao: Kecamatan Rote Barat Daya; Kabupaten Alor: Desa Moru Kec. Alor Barat Daya: Kabupaten Lembata: Teluk Wai Enga dan Lewo Lein; Kabupaten Flores Timur: Teluk Konga, Teluk Lebateta, Selat Solor, Perairan Nayu Baya, Baniona; Kabupaten Sikka: Labuan Ndeteh, Desa Nagepanda dan Kabupaten Manggarai Barat: Tanjung Boleng dan Golo Mori.
Kebijakan dan komitmen terhadap Provinsi kepulauan melalui Bada Kerja Sama (BKS) provinsi kepulauan telah menjadikan Draft UU Derah Kepulauan masukdalam agenda Banleg DPR RI Tahun 2013. Secara substantive, regulasi tersebut akan mendasari pengalihan kewenangan pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap Taman Nasional Laut Sawu sebagai kawasan konservasi dari pemerintah kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini akan menjadi acuan perubahan manajemen dan intervensi pengolahan sumber daya kelautan dan perikanan yang signifikan pada kawasan laut sekitar yang potensial bagi peningkatan kesejahteraan petani-nelayan serta masayarakat pesisir. Perkebangan produksi perikanan dan kelautan serta PDRBSeb Sektor perikanan dan kelautan tahun 2012-2013 dasar lihat pada Tabel.
Produksi Perikanan 2011-2012


                                      Sumber:Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT & BPS Provinsi NTT Tahun 2013.
                                      Keterangan : *) adalah angka sementara.
Pada Tabel, terlihat bahwa produksi perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya megalami peningkatan dan peningkatan tertinggi disumbangkan oleh perikanan budidaya. Demikian pula perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan serta luas lahan untuk usaha budidaya mengalami peningkatan pada tahun 2012. Hal tersebut menunjukkan adanya perkembangan pembangunan perikanan dan kelautan.
Potensi perikanan tangkap berupa potensi lestari (MSY) sumber daya ikan di perairan NTT mencapai 388.700 Ton/Tahun dengan jumlah tangkap yang diperbolehkan (JTB) mencapai 292.200 Ton/Tahun. Data produksi perikanan tangkap Tahun 2012 menunjukkan tingkat pemanfaatan baru sekitar 34,97% JTB.
Selanjutnya luas lahan potensial untuk budidaya rumput laut seluas 51.870 Ha atau 5% dari garis pantai, dengan potensi produksi sebesar 250.00 Ton Kering/Tahun. Potensi cukup besar baru dimanfaatkan tahun 2010 baru seluas 5.205,70 Ha dengan produksi 1,7 Juta Ton rumput laut basah. Potensi lahan untuk perikanan budidaya air payau seluas 35,455 Ha baru dimanfaatkan sekitar 1.039,80 Ha pada tahun 2012, dan budidaya air tawar yang meliputi kolam air tawar seluas8,375 Ha dengan tingkat pemanfaatan baru mencapai 1.521,00 Ha. Upaya untuk meningkatkan luas lahan budidaya produksi rumput laut dilaksanakan secara intensif dengan melibatkan masyarakat dan swasta.
*Sumber: http://nttprov.go.id/new/index.php/2014-03-13-05-53-54/potensi-kelautan-perikanan










Post a Comment

Berkomentarlah dengan rapih.

 
Top