Webbing atau jaring merupakan
lembaran yang tersusun dari beberapa mata jaring yang merupakan bahan dasar
dalam pembuatan alat penangkapan ikan. Menurut Supardi Ardidja (2007) wabbing/jaring adalah gabungan sejumlah
mata jaring yang dijuarai baik dengan cara disimpul atau tanpa disimpul, dibuat
dengan menggunakan mesin atau tangan, baik yang terbuat dari bahan alami atau
dari bahan buatan. Ukuran bahan webbing terdiri dari panjang dalam. Panjang
webbing dinyatakan dalam meter pada keadaan mesh tertutp (stretched mesh).
Sedangkan penomoran pada bahan jaring yaitu benang terdiri dari sistem langsung
dan sistem tidak langsug. Sistem penomoran langsung adalah sistem Tex dan
Denier. Adapau sistem penomoran tidak langsungadalah penomoran Metric (Metric Number/Nm) dan penomoran benang
kapas. Pada umumnya sistem penomoran yang digunakan adalah Rtex. Dimana Rtex
merupakan resultan kepadatan linear suatu benang jaring. Nilai ini diperoleh
dari rumus sebagai berikut:
R-tex= Kt
x Ns x Tex
Dimana:
Kt: Adalah koefisien
benang yang tergantung penyusunan benang pada pembuatannya.
Ns: Jumlah benang
tunggal yang dipintal
Tex: Adalah nilai tex
suatu benang.
Apabila penomoran
menggukan sistem Rtex, makan panjang
jaring dinyatakan dalam meter dan jika sistem penomoran menggunakan Denier
system, maka panjang dinyatakan daam yard.
Menggunakan sistem Rtex panjangnya
adalah 100 meter, bila menggunakan sistem denier panjangnya adalah 100 yards.
Berbeda dengan kedalaman jaring,
kedalaman jaring tidak dinyatakan dalam meter, melainkan jumlah mata jaring
pada kedalaman tertentu dengan mesh dalam keadaan tertutup.
Jenis jaring (webbing) ditentukan
oleh bagaimana mata jaring (mesh) dibentuk atau disimpul, secara umum
jenisnya terdiri dari dua, yaitu webbing yang disimpul dan yang tidak disimpul.
Simpul adalah saatu ikatan pembentuk mata jaring atau suatu cara
penyambungan benang atau tali. Simpul dalam pembuatan webbing umumnya terdiri dari empat
macam, yaitu (1)Flat Knot (reef knot, square knot), (2)Trawler
knot (English knot, Sheet bend, round knot), (3) Double
trawl knot, (4)Special flat knot.
Mata jaring (Mesh) adalah jalinan tali jaring yang terdiri dari 4 knot dan 4
bar. Lebar mata jaring (Mesh size) ditentukan dengan mengukur jarak
antara dua knot yang berjauhan pada sisi dalam mata jaring dan bahan jaring
dalam keadaan tertutup dan basah. Bukaan webbing
pada saat dipasang pada tali pelampung (float
line) atau tali pemberat (sinker line)
dengan ratio penggantungan tertentu, maka jaring akan terbuka baik ke arah
panjannya maupun ke arah dalamnya.Besaran bukaan mata jaring sangat ditentukan
oleh metode penangkapan ikan (bagaimana ikan ditangkap), apakah ikan harus
dikurung, dijerat atau diloloskan. Selain itu juga ditentukan oleh bentuk ikan
yang akan ditangkap.
Cara pengukuran panjang mata jaring
dan bukaan mata jaring dilakukan dengan berbagai cara berdasarkan surat
keterangan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 1546/DPT.2/PI.320.02/IV/08
tanggal 14 April 2008 perihal pedoman cara pengukuran panjang mata jaring. Selain
itu juga, ada juga cara untuk mengukur panjang Mesh size yaitu dengan secar
sederhana sebagai berikut:
- Tarik kencang satu baris benang (misal 10 mata) dalam arah tegak/vertikal (untuk arah N atau tegak)
- Ukur jarak antara titik tengah dua simpul (atau sambungan) yang dipisahkan 10 mata.
- Bagi hasil dengan 10, hasil pembagian tersebut merupakan panjang suatu mata jaring (mesh size)
makasih gan sudah berbagi ilmu sangat bermanfaat
ReplyDeletesekali ijin sahare gan,,
Mntap gan..
ReplyDeleteOkk😁