Robot Penjelajah Milik NASA |
Banyak hal
yang belum terungkap di luar angkasa, terutama adanya kehidupan di planet lain
atau ada makluk lain yang mendiami planet lain?? atau adanya benda-benda aneh yang mistrius di
antariksa sana?? semaua penuh misteri dan masih di teliti oleh para ahli. Di
tahun khususnya 2013 ada beberapa temuan di antariksa. Beberapa menjadi tonggak
sejarah bagi eksplorasi luar angkasa di masa mendatang dan membantu
pengungkapan alam semesta di masa lalu. Mengutip Space.com, Senin 30
Desember 2013, sepanjang tahun 2013 terdapat
enam temuan terbesar antariksa.
1. Satelit Voyager 1 Capai Luar
Tata Surya
Setelah 35 tahun menjelajahi luar
angkasa, satelit milik badan antariksa AS (NASA) ini berhasil mencapai batas
terluas tata surya. Voyager 1 mencapai interstellar space, sebuah ruang di
antariksa yang tak mendapat pengaruh efek matahari. Ruang ini berjarak 18,76
miliar kilometer dari pusat tata surya itu. Satelit Voyager telah melakukan
beberapa kali penelitian, mulai dari mengukur medan magnet dan partikel di
permukaan Matahari, sampai menghitung kepadatan partikel-partikel di beberapa
tempat di ruang angkasa yang sudah dilewati oleh Voyager.
Diketahui, Satelit Voyager 1
diberangkat ke ruang angkasa pada 5 September 1977. Sedangkan kembarannya,
Satelit Voyager 2 berangkatkan beberapa hari setelah Voyager 1 diluncurkan.
Tugas utama dua satelit itu adalah untuk mempelajari Planet Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
2. Partikel antariksa di Kutub
Utara
Fisikawan
laboratorium IceCube yang berada di Kutub Utara menemukan nukti pertama sinar
kosmisk dari luar tata surya. Ditemukan 28 partikel sub atomik (neutrino) yang
diduga kuat berasal dari luar angkasa. Partikel itu bisa membantu menjelaskan
asal usul alam semesta.
Tim peneliti meyakini partikel itu tertanam dalam satu kilometer kubik es kutub. Disebutkan triliunan neutrion sebenarnya melewati kita beberapa kali, yang paling banyak melewati tanah, ke inti bumi dan melayang kembali ke ruang angkasa. Temuan ini dapat membantu menjelaskan asal usul alam semesta.
Tim peneliti meyakini partikel itu tertanam dalam satu kilometer kubik es kutub. Disebutkan triliunan neutrion sebenarnya melewati kita beberapa kali, yang paling banyak melewati tanah, ke inti bumi dan melayang kembali ke ruang angkasa. Temuan ini dapat membantu menjelaskan asal usul alam semesta.
3. Kehidupan di Mars
Tujuh bulan setelah kendaraan
penjelajah NASA Mars, Curiosity mendarat di planet merah itu, ditemukan bukti
pendukung kehidupan mikroba di Mars. Pada Desember ini, tim Curiosity
mengumumkan bukti adanya danau air tawar di dekat khatulistiwa Mars. Bukti pada
danau yang berusia 3,7 miliar tahun silam ini bisa mendukung kehidupan dalam
waktu yang lama.
Guna menperkuat bukti itu, NASA menggunakan pesawat luar angkasa, Reconnaissance Orbiter, untuk menentukan musim gelap dekat khatulistiwa planet yang mengindikasikan kehadiran air pada hari ini. Sebelumnya, tanda air hanya ditemukan pada bagian kutub planet, dan khatulistiwa dianggap benar-benar kering.
Guna menperkuat bukti itu, NASA menggunakan pesawat luar angkasa, Reconnaissance Orbiter, untuk menentukan musim gelap dekat khatulistiwa planet yang mengindikasikan kehadiran air pada hari ini. Sebelumnya, tanda air hanya ditemukan pada bagian kutub planet, dan khatulistiwa dianggap benar-benar kering.
4. Planet kembaran Bumi
Pada akhir
Oktober lalu, peneliti menemukan planet kuar tata surya kembaran bumi, baik
secara ukuran dan komposisi dan kepadatan yang sama dengan bumi.
Planet kembaran yang disebut Kepler -78b hanya 20 persen lebih luas dan 80 persen lebih besar dari bumi.
Planet kembaran yang disebut Kepler -78b hanya 20 persen lebih luas dan 80 persen lebih besar dari bumi.
Nyatanya, saat ini peneliti
antariksa telah memeprkirakan jumlah planet di luar tata surya mencapai 1000
planet, bahkan bisa lebih banyak. Hal ini menjadi tonggak penting dalam 20
tahun pencarian planet luar tata surya. Pesawat antariksa NASA, Kepler telah
menganalisa 3600 planet luar tata suryam dan hanya mengkonfirmasi 150 planet.
5. Kematian Komet ISON
Ditemukan pada September 2012 lalu,
orbit komet melahirkan efek yang sama mencoloknya dengan Great Comet 1680, yang
terlihat pada siang hari. Komet ini terdeteksi mendekat ke matahari pada 28
November, tapi mengingat komet berlalu dalam jarak 1,1 juta kilometer dari
matahari, tarikan gravitasi dan panas yang hebat dari mahatari melucuri debu
dan gas komet. Kemudian komet hancur, dan hanya bisa dideteksi oleh teleskop
Hubble. Ilmuwan menetapkan inti
komet lebih kecil dari perkiraan sebelumnya. Kemunculan komet ini membantu
peneliti dalam mempelajari, meningkatkan pemahaman komposisi dan perilaku komet
dalam tata surya.
6. Ledakan meteor Chelyabinsk
Pada 15 Febuari 2013, meteor meledak
sekitar 1500 kimometer di langit timur Chelyabinsk Rusia. Ledakan batu
antariksa itu melukai ratusan orang dan bangunan rusak. Batu meteor seukuran 17 meter itu
disebutkan menghasilkan daya ledak lebih dari 470 kiloton NTN. Ledakan ini
membangkitkan perhatian negara dunia terhadap ancaman batu luar angkasa di masa
depan. Beberapa mengembangkan
skema penangkalan baru angkasa itu, mulai dari menempatkan pesawat luar angkasa
untuk dibenturkan sampai menembak batu ruang angkasa agar keluar dari orbit
bumi.
***dikutip dari
berbagai sumber.
Post a Comment
Berkomentarlah dengan rapih.